Stasis urin pada Kucing: Evaluasi Klinis dan Laboratoris

Stasis urin merupakan diagnosis simtomatif yang menggambarkan tertahannya di dalam saluran urinaria biasanya ditandai dengan membesarnya vesica (VU). Gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratoris sangat berperan penting menentukan diagnosanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian stasis pada kucing secara laboratoris. Materi digunakkan penelitian adalah 10 ekor menunjukkan gejala kesulitan urinasi. Semua diperiksa fisik lege artis meliputi kondisi umum keadaan organ urinari khususnya VU. Kucing selanjutnya diambil sampel darahnya gambaran hematologi jumlah eritrosit leukosit, nilai hemoglobin (Hb) packet cell volume (PCV). Hasil didapatkan bahwa semua (100%) tidak urinasi lebih dari 24 jam, pembesaran distensi VU, penurunan nafsu makan minum, lemas 3 (30%) reflek kesadaran. berjenis kelamin jantan, terdiri 8 (80%) berumur 13-24 bulan 2 (20%) bulan. VU menggunakan USG adanya peradangan dinding 9 (90%), penebalan 7 (70%) urolit (90%) kucing. parameter darah batasan normal. Berdasarkan disimpulkan total urinasi, makan, keradangan ditemukan urolit.